Kamis, 26 April 2012

Siklus penerimaan kas dari piutang

                 Siklus penerimaan kas dari piutang yaitu rangkaian aktivitas bisnis, dimana perusahaan memiliki penerimaan kas (kas masuk) yang berasal dari piutang pelanggan. Dalam hal ini perusahaan memiliki sejumlah besar piutang pelanggan yang nantinya saat jatuh tempo dilakukan penagihan. Apabila pelanggan membayar piutang pada saat lebih dari jatuh tempo, maka perusahaan dapat menetapkan beban bunga yang harus dibayarkan oleh pelanggan sejumlah ketetapan perusahaan. namun, jika pelanggan membayar utangnya sebelum waktu jatuh tempo, maka pelanggan dapat memperoleh potongan sesuai ketetapan perusahaan.
A. Prosedur penerimaan kas dari piutang
  1. Kasir mengirimkan faktur ke Bagian Piutang. Bagian Piutang melakukan pengecekan jatuh tempo piutang berdasarkan faktur yang sudah diterimanya.
  2. Apabila jatuh tempo sudah dicek, maka Bagian piutang mencatat waktu jatuh tempo tersebut pada Schedule Umur Piutang (SUP).
  3. Berdasarkan SUP tersebut, Bagian Piutang membuat Surat Tagihan Piutang (STP) dan STP dikirimkan ke Pelanggan.
  4. Pelanggan menerima STP, dan melakukan pembayaran pada saat jatuh tempo. Pembayaran dikirimkan ke Bagian Piutang.
  5. Bagian Piutang menerima pembayaran dari pelanggan dan membuat faktur lunas rangkap 2. Lembar 1 dikimkan ke Pelanggan. Lembar 2 disimpan sebagai arsip. 

B. Job desc dari masing-masing entitas: 
1. Pelanggan
  • Menerima SPT dari bagian piutang
  • Melakukan pembayaran ke bagian piutang
  • Menerima faktur lunas lembar 1 dari bagian piutang 2. Kasir
  • Mengirimkan faktur ke bagian piutang
3. Bagian piutang
  • Menerima faktur dari kasir
  • Melakukan pengecekan jatuh tempo dan dicatat pada Schedule Umur Piutang (SUP)
  • Membuat surat tagihan piutang (STP) yang dikirimkan ke pelanggan
  • Menerima pembayaran (uang) dari pelanggan
  • Membuat faktur lunas rangkap 2 
          Lembar ke-1 : dikirimkan ke pelanggan karena pelanggan sudah membayar sejumlah utangnya pada  perusahaan saat jatuh tempo 
          Lembar ke-2 : disimpan sebagai arsip untuk kepentingan perusahaan pada bagian piutang
  • Membuat laporan penerimaan kas dari piutang (LPKP) rangkap 2 
          Lembar ke-1 : LPKP lembar 1 dikirimkan ke bagian keuangan 
          Lembar ke-2 : disimpan sebagai arsip untuk dokumen perusahaan. 
4. Bagian Keuangan
  • Menerima Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) 

C. Dokumen-dokumen yang dibutuhkan: 
1. Faktur 
Faktur berisi tentang surat penagihan piutang yang ditujukan pada pelanggan yang memiliki utang pada perusahaan, dan dikirimkan saat jatuh tempo. 
2. Schedule Umur Piutang (SUP) 
Schedule umur piutang berisi tentang jadwal dari tanggal jatuh tempo piutang yang wajib dipenuhi oleh pelanggan. Dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pencocokan antara faktur yang telah dikirimkan dengan schedule/daftar jatuh tempo tersebut. 
3. Surat Tagihan Piutang (STP) 
Surat Tagihan Piutang ini berisi tentang peringatan kepada pelanggan untuk segera memenuhi kewajiban/utangnya yang telah jatuh tempo. Di dalam STP tersebut juga dilampirkan berapa Rp yang harus dibayarkan pelanggan kepada perusahaan ditambah dengan bunga yang harus dibayarkan atau potongan jika pelanggan tersebut memenuhi kewajiban/utangnya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan. 
4. Faktur Lunas 
Faktur lunas berisi tentang surat yang menyatakan bahwa pelanggan telah memenuhi kewajiban/utangnya kepada perusahaan dan pemenuhan kewajiban tersebut sudah benar-benar diterima oleh bagian piutang (perusahaan) 
5. Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) 
 Laporan Penerimaan Kas dari Piutang (LPKP) berisi tentang laporan pertanggungjawaban yang dibuat oleh bagian piutang yang menyatakan bahwa terdapat penerimaan kas yang diterima bagian piutang atas piutang, dan laporan tersebut ditujukan ke Pimpinan 

D. Flowchart Siklus penerimaan kas dari piutang 


4 komentar: