Senin, 30 April 2012

Perkenalan!!! ^_^

Hallo teman-teman... ini adalah kali pertama aku membuat Blog. Tentu, ini juga pengalaman pertamaku dalam membuat akun Blogger. Banyak banget lika-liku yang sudah kulalui untuk membuat blog ini. Awalnya aku tidak paham sama sekali bagaimana cara membuat nya, dari situ aku meminta bantuan temanku Ayuuuu... ^_^ dan karena dia, blog ini akhirnya tercipta. Pokoknya penuh dengan dramatisasi deh buat ku untuk membuat blog ini... 

Blog ini aku buat sebenarnya hanya semata-semata untuk memenuhi tugas Kuis Besar 2 Sistem Informasi Akuntansi yang diberikan oleh Bapak Yuswanto selaku Dosen ku di Universitas Ma Chung tercinta. Tapi, ku pikir seru juga ya bisa punya blog sendiri. Dengan blog ini, aku merasa aku dapat mengeksplorasikan ide-ide atau pun mata kuliah2 yang memang perlu untuk di share di Blogger. Pokoknya benar-benar Amazing banget deh buatku untuk buat blog ini. Yang paling seru dalam membuat blog ini itu ketika aku mencoba untuk men-design blog ini agar menarik perhatian teman-teman semua..tapi, kok agak kekanak-kanakan gitu ya??? Hehe,,,ndak apa deh yang penting isi dari blog ini dapat bermanfaat buat teman-teman... 

Meskipun blog ini jauh lebih sederhana daripada punya teman-temanku maupun punya orang lain, namun blog ini mampu menyediakan informasi yang lengkap. aku sudah berusaha membuat design blog ku ini dengan materi yang sangat mendukung, selain itu aku buat blog ini dengan hati dan penuh perjuangan yang tentunya aku berharap dapat berguna bagi teman-teman semua... tentunya aku butuh kritik dan saran dari teman-teman semua atas blog ku ini..

Tentang Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Oke, langsung aja masuk ke pembahasan dari blog ku ini. Nah, disini kita akan membahas lebih dalam apa sih Sistem Informasi Akuntansi itu (SIA)?? Tugas dasar Sia dalam pengolahan data itu seperti apa? Komponen SIA apa saja? Flowchart itu apa?? Dan masih banyak lagi yang akan kita bahas disini.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
    Menurut Wilkonson (1991), SIA merupakan suatau kerangka pengkoordinasian sumber daya (data, materials, eqipment, suplliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
   Menurut Gelines, Orams dan Wiggins (1997), SIA adalah sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

2. Tugas utama SIA:
    a. Mengendalikan kegiatan transaksi, agar transaksi dijalankan sesuai kebijakan dan tujuan organisasi
    b. Transaksi dijalankan secara mudah, cepat dan akurat dengan kata lain “secara efektif dan efisien”
    c. Menyajikan informasi akuntansi yang terpercaya dan tepat waktu

3. Penggunaan SIA:
  • Membuat laporan eksternal
  • Mendukung aktivitas rutin
  • Mendukung pengembangan keputusan
  • Perencanaan dan pengendalian
  • Menerapkan pengendalian interna
4. Tugas dasar SIA dalam pengolahan data:
    a. Pengumpulan data
    b. Manipulasi data, terdiri:
        • Pengklasifikasian
        • Penyortiran
        • Penghitungan
        • Pengikhtisaran
    c. Penyiapan data
    d. Penyiapan dokumen
        • Oleh suatu tindakan, contoh : FAKTUR
        • Oleh jadwal waktu, contoh : LAPORAN KEUANGAN

5. Komponen-komponen SIA:
    a. Orang-orang
    b. Prosedur-prosedur
    c. Data d. Software
    e. Infrastruktur Teknologi Informasi

6. Tiga fungsi penting SIA dalam organisasi:
  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi agar pihak manajemen, pegawai dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal yang telah terjadi
  • Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
  • Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat dan andal
7. Informasi yang dihasilkan oleh SIA:
    a. Laporan posisi keuangan
    b. Laporan laba/rugi
    c. Laporan perubahan ekuitas
    d. Laporan arus kas

8. Pengguna output SIA:
  • Pimpinan perusahaan
  • Pemilik perusahaan
  • Pegawai
  • Kreditur
  • Investor/calon investor
  • Pemerintah (berhubungan dengan pajak)
  • Penduduk 
9. Cara SIA menambah nilai bagi organisasi:
  • Sebagai aktivitas pendukung SIA dapat memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama Value Chain dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien dengan cara
    • Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk atau jasa
    • Memperbaiki efisiensi
    • Memperbaiki pengambilan keputusan
    • Berbagi pengetahuan
  • SIA dapat membantu meningkatkan laba organisasi dengan memperbaiki efektivitas dan efisiensi rantai persediaannya
  • SIA dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambilan keputusan
  • SIA dapat memberikan umpa balik (feedback) atas hasil dari berbagai tindakan didalam organisasi 

FLOWCHART
Flowchart adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program/prosedur sistem secara logika dan digunakan untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. 
Prosedur menurut Muhammad Ali, prosedur adalah tata cara kerja atau cara menjalankan suatu pekerjaan. Sedangkan menurut Azhar Susanto, prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Prosedur yaitu tata cara kerja atau suatu rangkaian aktivitas yang saling berhubungan yang dilakukan berulang-ulang dengan cara yang sama untuk melakukan suatu pekerjaan. 

Pedoman dalam membuat flowchart: 
  1. Flowchart sebaiknyadigambar dari atas ke bawah, dimulai dari bagian kiri dari suatu halaman
  2. Kegiatan dalam flowchart harus ditampilkan secara jelas
  3. Flowchart harus dapat menunjukkan darimana kegiatan dimulai dan dimana kegiatan berakhir
  4. Dalam membuat flowchart harus menggunakan suatu kata yang mewakili pekerjaan
  5. Flowchart harus menunjukkan urutan yang semestinya.
Jenis flowchart:
  • Flowchart sistem, yaitu bagan alir yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Flowchart ini menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem. Flowchart ini juga menunjukkan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem
  • Flowchart dokumen, yaitu bagan alir yang menunjukkan arys dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya
  • Flowchart skematik, yaitu bagan alir yang mirip dengan bagan alir sistem dimana digunakan untuk menggambarkan prosedur dalam sistem. Flowchart skematik ini juga menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lain. Akan tetapi, kekurangan dari flowchart skematic yaitu sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam menggambarnya.
  • Flowchart program, yaitu flowchart yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program dan digunakan untuk derivikasi bagan alir sistem. Nah, bagan alir sistem tersebut meliputi:
    • Bagan alir logika komputer
    • Bagan alir program komputer terinci: digunakan untuk menggambar instruksi-instruksi program komputer secara terinci
Nah, itulah sedikit teori yang melatarbelkangi adanya penyusunan prosedur dan flowchart.
Berikut prosedur, jobdesc dan flowchart dari berbagai prosedur yang terjadi dalam perusahaan:
1. Pembelian
2. Pengeluaran
3. Produksi

5. Pendapatan
6. Siklus Penggajian Karyawan

Minggu, 29 April 2012

Siklus Penjualan

           Prosedur penjualan adalah urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) dan pencatatan penjualan yang melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

A. Prosedur penjualan:
  1. Customer dapat mencari buku sendiri atau memesan karena buku tidak tersedia, jika memesan maka customer membuat daftar pesanan yang akan diterima oleh customer service. Jika mencari buku sendiri maka customer mengecek buku tersebut jika sesuai akan dibawa ke kasir.
  2. Customer service menerima daftar pesanan dari customer membuat faktur lunas dan mengirimkannya ke customer
  3. Customer menerima faktur pemesanan dan melakukan pembayaran
  4. Setelah menerima pembayaran customer service membuat tanda terima rangkap 2. Lembar 1 diberikan kepada customer sedangkan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
  5. Kasir menerima buku dari customer lalu menyakan apakah tunai atau non tunai. Jika tunai maka kasir membuat nota yang diberikan kepada customer. Jika non tunai kasir akan membuat slip cc(credit card) rangkap 2. Lebar 1 dikirim bersama buku ke customer. lembar kedua akan dibuat sebagai dasar untuk membuat laporan penjualan non tunai rangkap 2. Laporan penjualan non tunai rangkap 2, lembar 1 kan dikirim ke bagian keuangan seda ngkan lembar kedua sebagai arsip.
  6. Jika tunai, setelah menerima nota customer melakukan pembayaran kepada kasir. Jika non tunai maka customer menerima buku dan slip cc dari kasir.
  7. Setelah menerima pembayaran dari customer, maka kasir kan membuat nota lunas rangkap 2 . Lembar 1 akan dikirim bersama buku kepada customer, lembar kedua akan dibuat sebagai dasar untuk membuat laporan penjualan tunai rangkap 2. Laporan penjualan lembar 1 akan dikirim ke bagian keuangan sedangkan lembar kedua akan disimpan sebagai arsip.
  8. Bagian keuangan menerima laporan penjualan tunai dan laporan penjualan non tunai yang kan digunakan sebagai dasar dalam membuat laporan penjualan rangkap 2,lembar kedua akan dikirim ke pemimpin lembar 1 kan disimpan sebagai arsip. 

B. Jobdesc dari masing-masing bagian: 
1. Customer 
  • Mencari buku-buku yang sudah di display di toko.
  • Apabila customer sudah merasa cocok dengan buku yang sudah dipilih, maka customer mengecek buku dan membawa buku ke kasir
  • Menerima faktur pemesanan dari customer service dan melakukan pembayaran 
  • Apabila buku yang dicari customer tidak ada, maka customer membuat daftar buku dan mengirimkannya ke customer service 
  • Menerima nota dari kasir dan melakukan pembayaran ke kasir
  • Menerima buku beserta nota lunas dari kasir
  • Menerima tanda terima dari Customer Service 
2. Customer Service 
  • Menerima data buku dari costumer 
  • Apabila customer melakukan pemesanan terhadap buku yang tidak ada, maka Customer Service wajib membuat faktur pemesanan yang dikirimkan ke Costumer 
  • Menerima pembayaran (uang) dari customer 
  • Membuat tanda terima rangkap 2 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Costumer 
          Lembar 2 : disimpan sebagai arsip 
3. Kasir 
  • Menerima buku dari costumer
  • Menerima pembayaran tunai dan kredit. 
  • Tunai: Membuat nota dan mengirimkannya kepada Costumer Menerima uang dari costumer Membuat nota lunas rangkap 2. 
         Lembar 1 : dikirimkan beserta buku ke costumer 
         Lembar 2 : dipakai sebagai dasar untuk membuat Laporan Penjualan Tunai rangkap 2. 
                           Lembar 1 : dikirimkan ke Bagian Keuangan 
                           Lembar 2 : disimpan sebagai arsip 
  • Bukan tunai Membuat slip Credit Card (cc) rangkap 2 
         Lembar 1 : dikirimkan beserta buku ke costumer 
         Lembar 2 : digunakan sebagai acuan untuk membuat Laporan Penjualan non tunai rangkap 2 
                           Lembar 1 : dikirimkan ke Bagian Keuangan 
                           Lembar 2 : disimpan sebagai arsip 
4. Bagian Keuangan 
  • Menerima Laporan Penjualan Tunai dan Laporan Penjualan non Tunai dari Kasir
  • Membuat laporan penjualan rangkap 2 
          Lembar 1 : disimpan sebagai arsip 
          Lembar 2 : dirimkan ke Pimpinan 
5. Pimpinan
  • Menerima Laporan Penjualan dari Bagian Keuangan 
C. Flowchart penjualan:

Siklus Penggajian Karyawan

           Gaji adalah imbalan yang diberikan kepada karyawan yang mempunyai jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang menerima upah

          Prosedur penggajian karyawan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masiing perusahaan dalam memberikan imbalan kepada karyawannya, dimana imbalan (gaji) tersebut diberikan kepada karyawan yang memiliki jabatan lebih tinggi dari pada karyawan yang menerima upah.

           Fungsi Penggajian:
1. Untuk menarik pekerja yang mempunyai kemampuan ke dalam organisasi
2. Untuk mendorong pekerja agar menunjukkan prestasi yang tinggi
3. Untuk memelihara prestasi pekerja selama periode yang panjang

           Tujuan Penggajian:
1. Ikatan kerja sama
    Dengan pemberian gaji terjalinlah ikatan kerja sama formal antara majikan dengan karyawan. Karyawan   harus mengerjakan tugas - tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar gaji sesuai dengan perjanjian yang disepakat
2. Kepuasan kerja
    Dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan- kebutuhan fisik, status sosial, dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari jabatannya.
3. Pengadaan efektif
    Jika program gaji ditetapkan cukup besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
    Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal konsistensi yaitu kompentatif maka stabilitas karyawan lebih terjamin karena turnover relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin karyawan semakin baik. Karyawan akan menyadari serta mentaati peraturan - peraturan yang berlaku.
7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program kompensasi yang baik pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada pekerjaannya.
8. Pengaruh pemerintah
Jika program gaji sesuai dengan undang-undang yang berlaku (seperti batas gaji minimum) maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.


A. Prosedur Penggajian Karyawan: 
  1. Supervisor mengisi formulir lembur dan mengirimkan formulir lembur tersebut kepada Manajer
  2. Manajer menerima form lembur dari supervisor, kemudian memeriksa form lembur tersebut. Apabila disetujui dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, maka Manajer membuat Form lembur rangkap 2. Lembar 1 dikirimkan ke Supervisor, dan lembar 2 dikirimkan ke Bagian Keuangan. Jika tidak sesuai, maka transaksi kembali ke awal.
  3. Bagian Keuangan menerima Form lembur yang disetujui dari Manajer. Berdasarkan form lembur yang disetujui tersebut, Bagian Keuangan merekap form lembur dan membuat Laporan Lembur rangkap 3. Lembar 1 dikirimkan Manajer, lembar 2 dikirimkan ke Pimpinan dan lembar 3 disimpan sebagai arsip.
  4. Berdasarkan arsip tersebut, Bagian Keuangan merekap form penggajian (menggunakan data penggajian) berupa Laporan Penggajian rangkap 3. Lembar pertama dikirimkan ke Pimpinan. Lembar 2 dikirimkan ke Supervisor dan lembar 3 disimpan sebagai arsip.
  5. Manajer menerima Laporan lembur lembar 1 dari Bagian Keuangan.
  6. Supervisor menerima Laporan Penggajian dari Bagian Keuangan dan Form lembur yang disetujui dari Manajer.
  7. Pimpinan menerima Laporan Lembur dan Laporan Penggajian dari Bagian Keuangan. 

B. Jobdesc dari masing-masing entitas: 
1. Supervisor 
  • Mengisi form lembur dan mengirimkan form tersebut ke Manajer 
  • Menerima form lembur yang disetujui dari Manajer
  • Menerima Laporan Penggajian dari Bagian Keuangan 
2. Manajer 
  • Menerima form lembur dari Supervisor
  • Memeriksa form lembur
  • Membuat form lembur yang disetujui rangkap 2 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Supervisor 
          Lembar 2 : dikirimkan ke Bagian Keuangan 
  • Menerima Laporan Lembur lembar 1 dari Bagian Keuangan 
3. Bagian Keuangan 
  • Menerima form lembur yang disetujui lembar 2
  • Membuat rekap form lembur berupa Laporan lembur rangkap 3 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Manajer 
          Lembar 2 : dikirimkan ke Pimpinan 
          Lembar 3 : disimpan sebagai arsip 
  • Berdasarkan arsip, membuat rekap form penggajian yang memerlukan data penggajian berupa Laporan Penggajian rangkap 3 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan 
          Lembar 2 : dikirimkan ke Supervisor 
          Lembar 3 : disimpan sebagai arsip 
4. Pimpinan 
  • Menerima Laporan penggajian dari Bagian Keuangan 
  • Menerima Laporan Lembur dari Bagian Keuangan 
C. Flowchart penggajian karyawan:

Siklus Retur Pembelian

            Prosedur retur pembelian adalah rangkaian aktivitas yang ada pada perusahaan, dimana perusahaan melakukan pengembalian atas barang yang telah dibeli kepada pemasok/supplier dikarenakan barang tersebut rusak atau tidak sesuai pesanan.

A. Prosedur Retur Pembelian:
  1. Bagian departemen persediaan melakukan pengecekan persediaan lalu mengumpulkan persediaan yang rusak , mencatat persediaan yang rusak lalu membuat daftar persediaan yang rusak rangkap 2, lembar pertama diberikan kepada manajer persediaan dan mengirimkan persediaan yang rusak ke manajer persediaan, lembar kedua disimpan sebagai arsip.
  2. Manajer persediaan menerima persediaan yangrusak dan daftar persediaan yang rusak, manajer persediaan melakukan pengecekan, lalu mengesahkan daftar persediaan yang rusak rangkap 2, lembar pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua dikirimkan ke departemen pembelian beserta dengan persediaan yang rusak.
  3. Departemen pembelian menerima daftar persediaan rusak yang telah disahkan dari bagian manajer persediaan, berdasarkan hal tersebut membuat surat retur pembelian rangkap 2, lembar pertama dikirimkan ke departemen penerimaan dan lembar kedua dikirim ke supplier beserta dengan persediaan yang rusak.
  4. Departemen penerimaan menerima surat retur pembelian dari departemen pembelian.
  5. Bagian supplier menerima surat retur pembelian dan persediaan yang rusak, berdasarkan hal tersebut membuat surat penerimaan retur rangkap 2, lembar pertama dikirimkan ke departeman pembelian dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
  6. Departemen pembelian menerima surat penerimaan retur lalu mengirimkannya ke departeman penerimaaan.
  7. Departemen penerimaan meneriman surat penerimaan retur dari departemen pembelian.
  8. Supplier menyiapkan barang pengganti membuat bukti penggantian barang retur rangkap 2 beserta barang tersebut ke departemen penerimaan.
  9. Departemen penerimaan menerima bukti penggantian barang retur 2 lembar dan barang pengganti. Lalu berdasarkan hal tersebut ditambah dengan surat penerimaan retur dan surat retur pembelian, departemen penerimaan mengesahkan bukti pengiriman barang retur 2 lembar. Lembar ke dua dikirim ke supplier dan lembar pertama beserta barang dikirim ke departemen persediaan.
  10. Supplier menerima surat penggantian barang retur yang telah di acc.
  11. Departemen persediaan menerima bukti pengiriman barang retur dan barang pengganti dari departemen penerimaan . departemen persediaan melakukan pengecekan dan membuat laporan penerimaan penggantian barang rangkap 2, lembar pertama beserta bukti penggantian barang retur dikirim ke manajer persediaan, lembar kedua disimpan sebagai arsip.
  12. Manajer persediaan menerima laporan penerimaan penggantian barang beserta dengan bukti penggantian barang retur melakukan pemeriksaan terhadap laporan penggantian barang. Lalu mengirimkan laporan penggantian barang yang telah diperiksa beserta dengan bukti penggantian barang retur ke bagian akuntansi
  13. Bagian akuntansi menerima laporan penggantian barang yang telah diperiksa, lalu berdasarkan laporan tersebut membuat laporan catatan persediaan rangkap 2, lembar pertama disimpan sebagai arsip dan lembar kedua dikirim ke bagian pimpinan
  14. Pimpinan menerima laporan catatan persediaan dan mengesahkannya. 

B. Job decs dari masing-masing entitas:: 
1. Departemen persediaan: 
  • Melakukan pengecekan persediaan, mengumpulkan persediaan yang rusak dan mencatat persediaan yang rusak lalu membuat daftar persediaan yang rusak rangkap 2,yaitu: 
              o lembar pertama diberikan kepada manajer persediaan dan mengirimkan persediaan yang rusak  ke manajer persediaan 
              o lembar kedua disimpan sebagai arsip.
  • Menerima bukti pengiriman barang retur dan barang pengganti dari departemen penerimaan.
  • Departemen persediaan melakukan pengecekan dan membuat laporan penerimaan penggantian barang rangkap 2, yaitu: 
          o lembar pertama beserta bukti penggantian barang retur dikirim ke manajer persediaan 
          o lembar kedua disimpan sebagai arsip. 
2. Manajer persediaan: 
  • Menerima persediaan yangrusak dan daftar persediaan yang rusak. 
  • Manajer persediaan melakukan pengecekan, lalu mengesahkan daftar persediaan yang rusak rangkap 2, yaitu : 
         o lembar pertama disimpan sebagai arsip 
         o lembar kedua dikirimkan ke departemen pembelian beserta dengan persediaan yang rusak. 
  • Menerima laporan penerimaan penggantian barang beserta dengan bukti penggantian barang retur melakukan pemeriksaan terhadap laporan penggantian barang. 
  • Mengirimkan laporan penggantian barang yang telah diperiksa beserta dengan bukti penggantian barang retur ke bagian akuntansi. 
3. Departemen pembelian:
  • Menerima daftar persediaan rusak yang telah disahkan dari bagian manajer persediaan, berdasarkan hal tersebut membuat surat retur pembelian rangkap 2, yaitu: 
          o lembar pertama dikirimkan ke departemen penerimaan. 
          o Lembar kedua dikirim ke supplier beserta dengan persediaan yang rusak. 
  • Menerima surat penerimaan retur lalu mengirimkannya ke departeman penerimaaan. 
4. Supplier: 
  • Menerima surat retur pembelian dan persediaan yang rusak, berdasarkan hal tersebut membuat surat penerimaan retur rangkap 2,yaitu: 
          o lembar pertama dikirimkan ke departeman pembelian 
          o lembar kedua disimpan sebagai arsip. 
  • Menyiapkan barang pengganti membuat bukti penggantian barang retur rangkap 2 beserta barang tersebut ke departemen penerimaan. 
  • Menerima surat penggantian barang retur yang telah di acc. 
5. Departemen penerimaan: 
  • Menerima surat retur pembelian dari departemen pembelian.
  • Menerima surat penerimaan retur dari departemen pembelian.
  • Menerima bukti penggantian barang retur 2 lembar dan barang pengganti.
  • Lalu berdasarkan bukti penggantian barang retur 2 lembar ditambah dengan surat penerimaan retur dan surat retur pembelian, departemen penerimaan mengesahkan bukti pengiriman barang retur 2 lembar,yaitu: 
          o Lembar ke dua dikirim ke supplier 
          o Lembar pertama beserta barang dikirim ke departemen persediaan. 
6. Bagian Akuntansi : 
  • Menerima laporan penggantian barang yang telah diperiksa, lalu berdasarkan laporan tersebut membuat laporan catatan persediaan rangkap 2, yaitu: 
          o lembar pertama disimpan sebagai arsip 
          o lembar kedua dikirim ke bagian pimpinan 
7. pimpinan: 
  • Menerima laporan catatan persediaan dan mengesahkannya 
C. Flowchart retur pembelian :


Siklus Pembelian Kredit, Supplier Mengajukan Penawaran

              Prosedur pembelian kredit, supplier mengajukan penawaran adalah rangkaian aktivitas/kegiatan perusahaan dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau sejenisnya kepada supplier dan pelaksanaannya terjadi pada saat supplier melakukan penawaran pada perusahaan. Dengan kata lain, pihak supplier (biasanya disebut sales) datang ke perusahaan untuk melakukan penawaran, biasanya pembayaran dilakukan pada periode selanjutnya saat supplier tersebut datang ke perusahaan.

A. Prosedur pembelian kredit, supplier mengajukan penawaran:
  1. Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
  2. Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
  3. Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
  4. Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah akan memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang dikirim ke pemimpin
  5. Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim ke bagian pembelian
  6. Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan membuat SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai arsip.
  7. Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian.
  8. Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu mengirimkan barang dan faktur ke bagian gudang.
  9. Bagian gudang menerima barang dari bagian pembelian. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua dikirim ke bagian keuangan beserta dengan faktur.
  10. Bagian keuangan membuat laporan pembelian kredit rangkap 2 berdasarkan SOP,faktur dan laporan penerimaan barang. Laporan pembelian kredit lembar pertama akan disimpan sebagai arsip dan laporan keuangan kedua akan dikirmkan ke pemimpin.

B. Jobdesc dari masing-masing bagian:
1. Supplier
  • Mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Surat Order Pembelian (SOP) lembar 1 dari Bagian Pembelian 
  • Membuat faktur Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian 
2. Bagian Pembelian
  • Menerima SPH (Surat Penawaran Harga) dari Supplier 
  • Meminta daftar barang kepada Gudang 
  • Menerima daftar barang yang ada dari Gudang Jika perlu untuk memesan barang, maka Bagian Pembelian wajib untuk membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian) dan dikirimkan ke Pimpinan 
  • Menerima SPP yang sudah di ACC dari Pimpinan 
  • Membuat SOP rangkap 4 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Supplier
          Lembar 2 : dikirimkan ke Gudang
          Lembar 3 : dirimkan ke Bagian Keuangan
          Lembar 4 : disimpan sebagai arsip
  • Menerima faktur beserta barang dari supplier 

3. Gudang
  • Bertanggung jawab untuk menerima daftar barang dari Bagian Pembelian 
  • Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia 
  • Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian 
  • Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian Gudnag wajib membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2. 
          Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
          Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke Bagian Keuangan

4. Bagian Keuangan
  • Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian 
  • Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari Gudang. 
  • Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian Keuangan bertugas untuk membuat Laporan Pembelian Kredit rangkap 2 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
          Lembar 2 : disimpan sebagai arsip

5. Pimpinan
  • Menerima SPP dari Bagian Pembelian 
  • Melakukan pemeriksaan SPP tersebut, apabila disetujui, pimpinan mengACC SPP tersebut Mengirimkan SPP yang telah di ACC ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Laporan Pembelian Kredit dari Bagian Keuangan 
C. Flowchart Pembelian Kredit, Supplier Mengajukan Penawaran:

Siklus Pembelian Tunai, Supplier mengajukan penawaran ke Perusahaan

              Prosedur pembelian tunai, supplier mengajukan penawaran adalah rangkaian aktivitas/kegiatan perusahaan dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau sejenisnya kepada supplier dan pelaksanaannya terjadi pada saat supplier melakukan penawaran pada perusahaan. Dalam hal ini, pihak supplier (biasanya disebut sales) datang ke perusahaan untuk melakukan penawaran, dan pembayarannya dilakukan pada saat itu juga (pembayaran cash) yaitu saat supplier datang ke perusahaan untuk melakukan penawaran.

A. Prosedur pembelian tunai, supplier mengajukan penawaran ke perusahaan:
  1. Bagian supplier mengirimkan SPH (Surat Penawaran Harga) ke bag pembelian.
  2. Bagian pembelian menerima SPH dari pemasok lalu membuat permintaan daftar barang yang dikirim ke bagian gudang.
  3. Bagian gudang menerima permintaan daftar barang lalu membuat daftar barang yang ada dan dikirimkan ke bagian pembelian.
  4. Bagian pembelian menerima daftar barang yang ada lalu memutuskan apakah akan memesan atau tidak. Jika tidak akan memesan maka berakhir, tetapi juka mau memesan maka bagian pembelian akan membuat SPP(Surat Permintaan Pembelian) yang dikirim ke pemimpin
  5. Pemimpin setelah menerima SPP dari bagian pembelian, jika menyetujuinya akan mengacc SPP. SPP yang telah diacc dikirim ke bagian pembelian
  6. Bagian pembelian setelah menerima SPP yang telah diacc akan membuat SOP(Surat Order Pembelian) rangkap 4. SOP lembar 1 akan dikirimkan kepada supplier,SOP lembar kedua akan dikirimkan ke bagian gudang, SOP lembar ketiga akan dikirimkan ke bagian keuangan dan SOP lembar keempat akan disimpan sebagai arsip.
  7. Supplier menerima SOP dari bagian pembelian. Setelah itu supplier membuat faktur, lalu mengirimkan faktur beserta barang yang dibeli kepada bagian pembelian.
  8. Bagian pembelian menerima barang dan faktur dari supplier setelah itu mengirimkan barang beserta faktur kepada bagian gudang
  9. Bagian gudang menerima barang dan faktur dari bagian pembelian. Bagian gudang membuat laporan penerimaan barang rangkap 2 berdasarkan barang dan SOP. Laporan penerimaan barang lembar 1 disimpan sebagai arsip, sedangkan lembar kedua dikirim ke bagian keuangan beserta faktur.
  10. Bagian keuangan melakukan pembayaran berdasarkan atas SOP, laporan penerimaan barang dan faktur. Pembayaran tersebut dikirim ke supplier .
  11. Supplier setelah menerima pembayaran membuat faktur lunas yang dikirimkan ke bagian keuangan.
  12. Bagian keuangan menerima faktur lunas dan berdasarkan faktur lunas tersebut bagian keuangan membuat laporan pemeblian tunai rangkap 2, lembar pertama kan disimpan sebagai arsip dan lembar kedua kan dikirimkan ke pemimpin. 

B. Jobdesc dari setiap bagian:
1. Supplier
  • Bertanggung jawab untuk mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH) ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Surat Order Pembelian (SOP) dari Bagian Pembelian 
  • Berdasarkan SOP, supplier bertugas untuk membuat faktur 
  • Mengirimkan faktur beserta barang ke Bagian Pembelian 
  • Menerima uang kas dari Bagian Keuangan 
  • Membuat faktur lunas Bertanggung jawab untuk mengirimkan faktur lunas ke Bagian Keuangan 
2. Bagian Pembelian
  • Menerima SPH dari Supplier 
  • Meminta daftar barang ke Gudang 
  • Menerima daftar barang yang ada dari Gudang Jika perlu melakukan pemesanan barang, maka Bagian Pembelian membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP). Jika tidak, maka proses diakhiri. 
  • Mengirimkan SPP yang sudah dibuat ke Pimpinan 
  • Menerima SPP yang telah di ACC dari Pimpinan. 
  • Membuat SOP rangkap 4: 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Supplier
          Lembar 2 : dikirimkan ke Gudang
          Lembar 3 : dikirimkan ke Bagian Keuangan
          Lembar 4 : disimpan sebagai arsip
  • Menerima faktur beserta barang dari Supplier 
3. Gudang
  • Bertanggung jawab untuk menerima daftar barang dari Bagian Pembelian 
  • Bertugas untuk membuat daftar barang yang ada / yang tersedia 
  • Mengirimkan daftar barang yang ada ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Faktur beserta barang dan SOP lembar 2 dari Bagian Pembelian 
  • Berdasarkan SOP lembar 2 dan faktur beserta barang tersebut, bagian Gudang wajib membuat Laporan Penerimaan Barang rangkap 2. 
          Lembar 1 : disimpan sebagai arsip
          Lembar 2 : Laporan Penerimaan barang beserta barang dikirimkan ke Bagian Keuangan

4. Bagian Keuangan
  • Menerima SOP lembar 3 dari Bagian Pembelian 
  • Menerima Laporan Penerimaan Barang lembar 2 beserta barang dari Gudang. 
  • Berdasarkan SOP lembar 3 dan Laporan Penerimaan Barang, Bagian Keuangan bertugas untuk melakukan pembayaran kepada Supplier 
  • Menerima faktur lunas dari supplier Membuat Laporan Pembelian Tunai rangkap 2 
          Lembar 1 : dikirimkan ke Pimpinan
          Lembar 2 : disimpan sebagai arsip

5. Pimpinan
  • Menerima SPP dari Bagian Pembelian 
  • Berhak untuk memeriksa, apakah SPP itu layak untuk di ACC apakah tidak. Jika di ACC, maka dikirimkan ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Laporan Pembelian Tunai lembar 1 dari Bagian Keuangan

C. Flowchart pembelian tunai, Supplier mengajukan penawaran ke Perusahaan:

Siklus Pembelian Kredit, Perusahaan ke Supplier

            Prosedur pembelian kredit, perusahaan ke supplier adalah rangkaian aktivitas/kegiatan perusahaan dimana perusahaan melakukan pembelian bahan baku atau sejenisnya kepada supplier dan pelaksanaannya terjadi pada saat perusahaan yang bersangkutan melakukan pembelian ke Supplier. Dengan kata lain, pihak perusahaan datang ke supplier untuk melakukan pembelian, dan pembayaran dilakukan saat periode selama jangka waktu yang telah ditentukan tergantung pada keputusan Supplier (jangka waktu telah ditentukan oleh Supplier).

A. Prosedur Pembelian Kredit, Perusahaan ke Supplier:
  1. Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat Permintaan Pembelian) rangkap 2. Lembar 1dikirim ke Bagian Pembelian, dan lembar 2 disimpan oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
  2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan SPP lembar 1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
  3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian)dikirim ke Pimpinan untuk mendapat persetujuan.
  4. Jika Pimpinan menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah disetujui dikirimkan kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ke transaksi awal.
  5. Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat Order Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2 dikirim ke Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar ke-4 disimpan sebagai arsip.
  6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian Supplier membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
  7. Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier. Kemudian, faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
  8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar ke-1 dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur dikirim ke Bagian Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
  9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari Bagian Gudang.
  10. Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar ke-2, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembelian Kredit (LPK) rangkap 2. Lembar pertama diserahkan ke Pimpinan dan lembar kedua disimpan sebagai arsip. 

B. Jobdesc dari masing-masing Entitas: 
1. Bagian Gudang 
  • Melakukan pengecekan terhadap persediaan barang 
  • Membuat Surat Permintaan Pembelian (SPP) rangkap 2 : 
          Lembar pertama dikirim ke Bagian Pembelian, 
          Lembar ke dua disimpan sebagai arsip. 
  • Menerima Surat Order Pembelian (SOP) dari Bagian Pembelian 
  • Berdasarkan SOP dan Faktur yang diterima dari Bagian Pembelian, membuat Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 3 : 
          Lembar pertama dikirim ke Bagian Pembelian, 
          Lembar ke dua ke Bagian Keuangan, dan 
          Lembar ke tiga disimpan sebagai arsip. 

2. Bagian Pembelian 
  • Menerima SPP dari Bagian Gudang 
  • Berdasarkan SPP, membuat Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) yang dikirim ke Supplier
  • Menerima Surat Penawaran Harga (SPH) dari Supplier.
  • Berdasarkan SPH, membuat Surat Daftar Pembelian (SDP) yang dikirim ke Pimpinan
  • Menerima SDP yang telah di ACC oleh Pimpinan 
  • Berdasarkan SDP ACC, membuat Surat Order Pembelian (SOP) rangkap 4 : 
          Lembar pertama dikirim ke Supplier, 
          Lembar ke dua dikirim ke Bagian Keuangan, 
          Lembar ke tiga dikirim ke Bagian Gudang, dan 
          Lembar ke empat disimpan sebagai arsip 
  • Menerima Faktur beserta Barang dari Supplier, kemudian mengirimkannya ke bagian Gudang 
  • Menerima LPB dari Bagian Gudang 
3. Pimpinan 
  • Menerima SDP dari Bagian Pembelian 
  • Meng-ACC SDP, kemudian mengirimkannya ke Bagian Pembelian 
  • Menerima Laporan Pembelian Kredit (LPK) dari Bagian Keuangan 
 4. Supplier 
  • Menerima SPPH dari Bagian Pembelian 
  • Berdasarkan SPPH, membuat SPH yang dikirimkan ke Bagian Pembelian 
  • Menerima SOP dari Bagian Pembelian 
  • Berdasarkan SOP, membuat Faktur rangkap 2 : 
          Lembar satu dikirim beserta Barang ke Bagian Pembelian, dan 
          Lembar ke dua sebagai arsip 

5. Bagian Keuangan 
  • Menerima SOP dari Bagian Pembelian 
  • Menerima LPB beserta Faktur dari Bagian Gudang 
  • Berdasarkan SOP dan LPB serta Faktur, membuat Laporan Pembelian Kredit (LPK)rangkap 2 : 
          Lembar pertama dikirim ke Pimpinan, dan 
          Lembar ke dua disimpan sebagai arsip.

C. Flowchart pembelian kredit, perusahaan ke supplier:
: